Kamis, 05 Januari 2012

Tor Simarsayang

BAB I
PENDAHULUAN

A . Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berapa di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

B . Penggolongan Sumber Daya Alam
Ada beberapa macam sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara. Sumber Daya Alam dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal. Berdasarkan bentuk yang dimanfaatkan, Sumber Daya Alam dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Sumber Daya Alam Materi, yaitu bila yang dimanfaatkan adalah materi sumber daya alam tersebut.
b. Sumber Daya Alam Hayati, yaitu yang berbentuk makhluk hidup, yaitu hewan dan tumbuhan. Sumber Daya Alam tumbuhan disebut Sumber Daya Alam Nabati dan hewan disebut Sumber Daya Alam Hewani.
c. Sumber Daya Alam Energi, yaitu bila barang yang dimanfaatkan manusia adalah energy yang terkandung dalam sumber daya alam tersebut,
d. Sumber Daya Alam Waktu, sebagai sumber daya alam, waktu yang tidak berdiri sendiri melainkan terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya.

Berdarkan Pembentukan :
a. Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui
Disebut demikian, karena alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu relatif cepat, secara reproduksi atau siklus.
b. Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui.
Sumber Daya Ala mini terdapat dalam jumlah relatif statis karena tidak ada penambahan atau waktu pembentukan yang lama.

BAB II
PERMASALAHAN

Tor Simarsayang
Tor Simarsayang, merupakan kawasan objek wisata alam favorit di Kota Padangsidimpuan, terletak di Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, atau sekitar 20 km dari pusat ibu Kota Padangsidimpuan.
Objek wisata itu berada di lokasi perbukitan yang dipenuhi pohonan rindang, karenanya kita harus melewati jalan berliku dan penuh tanjakan sepanjang 4 km lebih untuk mencapai puncak bukit.
Dari puncak, kita bisa menyaksikan pemandangan tiap sudut Kota Padangsidimpuan, khsusunya di malam hari bisa kita lihat kerlipan lampu kota, dan cahaya lampu kendaraan dan masih banyak lagi lainnya yang indah jika kita memandang dari Tor Simarsayang.
Selain tempat rekreasi, jalan menuju objek wisata ini dijadikan masyarakat Padangsidimpuan sebagai sarana olah raga pagi, khususnya hari minggu pagi yang dipenuhi banyak orang untuk melaksanakan aktivitas olahraga dan berguna juga bagi tang menggunakan Tor Simarsayang sebagai tempat olahraga juga skalian jika setelah selesai melakukan olahraga kita dapat memandang betapa indahnya kota padangsidimpuan dan rasa capek pun bisa seakan akan tidak terasa lagi setelah kita memandang dari Tor Simarsayang tersebut..
Tidak ada pemandangan istimewa di lokasi, namun, tempat ini ramai dikunjungi banyak orang, khususnya kalangan remaja sejak sore hingga malam, karena suasananya sejuk, asri dan nyaman dan bersih serta udaranya sangat sejuk.
Makan dan minuman di kawasan objek wisata itu juga umum, mulai dari makanan mi instan , nasi goreng, dan juga minuman botol yang ditambah dengan makan-makanan ringan.
Memasuki kawasan itu, kita terlebih dahulu melewati pos jaga Satpol PP Padangsidimpuan yang terletak sekitar 500 meter dari pintu masuk. Di pos jaga, kita wajib membayar uang karcis sebesar 5.000/motor, besarnya uang masuk ditentukan banyaknya jumlah rombongan pengunjung.
20 Tahun lalu, Tor Simarsayang ini sangat sepi, namun setelah dijadikan objek wisata oleh Pemko Padangsidimpuan sekitar 4 tahun lalu, Tor Simarsayang berubah drastis. Warung bertebaran dimana.
Begitu juga dengan pondok-pondok yang dulunya tempat lesehan (santai), berubah menjadi pondok ukuran mini (1x1,5 m). Dan sekarang, hampir sepanjang jalan, baik itu di dataran maupun lereng bukit, sudah dipenuhi pondok-pondok mini beratap dan berdinding terpal spanduk seluler dari berbagai jenis operator, ada juga spanduk dari perusahaan motor sekalian untuk melakukan promosi tenteng bahan-bahan produk mereka.
Jika diperhatikan, pondok itu dibuat dengan bahan sederhana menggunakan kayu hutan ditambah beberapa kayu dan papan. Dengan kondisi yang demikian, pondok itu pun banyak di kunjungi oleh masyarakat banyak.
Belakangan lokasi ini semakin tidak terkontrol meski sudah dirazia Satpol PP berulang kali, dengan ketentuan dinding pondok maksimal 30 cm. Tapi sepertinya razia itu sia-sia, pondok-pondok yang mengundang mesum tetap saja berdiri kokoh.
Begitulah suasana Tor Simarsayang masa kini, yang dominan dikunjungi muda mudi. Banyak elemen masyarakat dan juga mahasiswa keberatan dengan kondisi Tor Simarsayang, yang dinilai dapat merusak moral generasi masyarakat Padangsidimpuan.
Bahkan, dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) antara Muspida plus Kota Padangsidimpuan dengan mahasiswa sekitar pertengahan April 2010 lalu di Kantor DPRD Padangsidimpuan, Tor Simarsayang menjadi agenda penting dalam pembahasan sebagai upaya antisipasi dini terhadap pendangkalan moral generasi muda.
Namun sampai sekarang tidak ada perobahan dan tindakan yang berarti dari Pemko Padangsidimpuan. Sebaliknya, pondok mini makin tumbuh subur di tengah moralitas bangsa yang terancam terkubur. Ironisnya, di tempat itu berdiri sebuah perguruan tinggi yang masuk kategori tertua di Tabagsel, yang dikenal dengan nama Universitas Graha Nusantara (UGN). Lokasi bangunan universitas Graha Nusantara itu berada di puncak Tor Simarsayang, dan sekarang berfungsi sebagai lokasi Kampus I Universitas Graha Nusantara (UGN).
Meski aktivitas perkuliahan di kampus tetap berjalan sebagaimana biasanya, tidaklah menjadi hambatan bagi aktivitas muda-mudi dalam pondok, bahkan, tanah yang masih lokasi UGN- pun sekarang diserobot dan dipenuhi pondok mini termasuk di dekat masjid.
Begitu juga dengan dua unit bangunan kampus sudah rusak atau dirusak kita tidak tahu, yang jelas, atap seng berikut kayu sudah hilang entah kemana, bahkan ada gedung kampus yang sudah sempat beralih fungsi menjadi tempat hiburan musik.
Sekarang bisa kita bayangkan, bagaimana situasi perkuliahan di tengah lokasi objek wisata muda-mudi yang sebagian terkadang tidak tahu malu, berbuat mesum jalan terus, yang penting asyik dan senang, soal orang lain, mungkin masa bodoh.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, siapakah yang bertanggung jawab tentang situasi Tor Simarsayang, yang lebih dulu dikenal sebagai tempat perkuliahan UGN , apakah mereka-mereka yang berkuasa itu sudah tidak perduli akibat tarik menarik kepentingan demi keuntungan, atau sengaja dibiarkan begitu saja yang penting semuanya berjalan dengan bagus.
Jadi sampai sekarang Tor Simarsayang terus dikunjungi oleh masyarakat karena disana merupakan salah satu tempat yang cocok untuk tempat hiburan dan tempai santai sambil menikmati pemandangan indah kota padangsidimpuan.
Dan kita slalu berharap semoga Tor Simarsayang itu dapat dikelola dengan lebih indah lagi karena sebentar lagi kita akan menjuluki sebagai Propinsi yang harapannya Tor Simarsayang Sebagai tempat wisata Kota Padangsidimpuan.

Pesona Keindahan
Letak keindahannya yang paling menakjubkan adalah memandang Kota Padangsidimpuan di malam hari dari atas puncak bukit ini. Deretan rumah-rumah yang berjejer rapi, jalan-jalan raya yang berliku, mesjid-mesjid, tower pemancar Telkom, dan bangunan bertingkat lainnya akan terlihat sangat mempesona lengkap dengan kelipkelip cahayanya yang warna warni. Plus cahaya bintang gemintang di langit luas dan hembusan angin sepoi-sepoi. Dulu penulis sering menyempatkan diri untuk menikmati keindahan ini bersama teman-teman lama kala ada setiap kesempatan pulang kampung beberapa tahun yang lalu.
Sepuluh tahun sudah penulis merantau di kota Medan ini. Dan selama itu pulalah tak tahu lagi secara detil perkembangan yang terjadi akan Tor kebanggaan itu. Kalaupun ada mungkin hanya lewat berita koran lokal yang kebetulan dibawa teman sekampung. Tor Simarsayang merupakan bukit yang memiliki panjang kurang lebih 2,5 kilometer dan kemiringan hampir 45 derajat. Melihat medan yang cukup menantang dengan kemiringannya sering dijadikan trek latihan jogging bagi masyarakatnya. Baik para pelajar yang bermukim di sekitarnya maupun masyarakat yang sengaja datang dengan berkenderaan dihari Minggu. Dua sampai tiga kali naik turun dengan berlari bersama beberapa teman. Raga menjadi bugar.
Banyak putra daerah yang telah berhasil berawal dari lari pagi di tor tersebut. Entah sekarang masih ada yang mempergunakannya ataupun tidak. Tidak sedikit pula yang telah berhasil dibidang olahraga. Banyak orang-orang yang menggunakan lokasi ini untuk menjadi ajang latihan. Maka tak heran kalau beberapa nama akhirnya bisa meraih keberhasilan dalam bidang olahraga ini.
Peringatan
Pihak Pemko Padangsidimpuan sendiri sudah sering memberikan peringatan kepada para pemilik kafe tersebut. Tepat pada bulan Januari yang lalu unsur muspida plus yang terdiri dari Walikota, pihak Satpol PP, ketua PN Padangsidimpuan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) , Ikatan Perhimpunan Haji Indonesia (IPHI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Padangsidimpuan. Kala itu langsung turun ke lapangan untuk menertibkan lokasi tersebut. Sayang yang dilakukan hanya berupa penertiban dan peringatan yang bagaikan dianggap hanya angin lalu.
Sungguh menyedihkan sekali lokasi yang seharusnya dijadikan sebagai sarana pendukung penciptaan manusia-manusia hebat di bidang olah raga ternyata oleh sebagian orang tak bermoral harus beralih fungsi menjadi tempat kotor.
Dua belas tahun yang lalu belum ada bangunan rumah berdiri di puncak Tor itu. Gelap seratus persen karena penerangan memang tidak ada. Paling pun ada gubuk kecil untuk menjaga ladang dan kebun. Berani bertaruh tak akan ada surat tanah bersertifikat atas bangunan yang sekarang banyak berdiri di sana. Karena semenjak dulu yang saya ketahui hanya ada sebuah kampus tua yang bernama Universitas Graha Nusantara (UGN) yang sempat terbakar dan ditutup untuk beberapa tahun yang berada di puncak tertinggi tor itu.


BAB III
PEMBAHASAN

Janji Pemko Padangsidimpuan, Pedagang Tor Simarsayang akan Dapat berupa Pinjaman Dana Rp15 Juta untuk pengembangan usaha..
Pemko Padangsidimpuan melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM siap memberikan bantuan modal kepada pedagang makanan dan minuman di lokasi objek wisata Tor Simarsayang. Kadisperindagkop dan UKM Psp Drs Samakmur MM, mengatakan, pemberian modal merupakan program yang akan dilaksanakan Pemko Psp sesuai dengan kesepahaman antara pemko dengan pedagang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Lingkungan (FKMPL) Tor Simarsayang.
Nilai bantuan modal yang akan diberikan berbentuk pinjaman lunak tanpa bunga ini bervariasi, tergantung kebutuhan pedagang itu sendiri. Besarannya antara Rp5 juta hingga Rp15 juta per pedagang. Namun, di atas Rp5 juta harus ada agunannya. “Tujuannya agar pedagang atau pelaku UKM tidak malas untuk melunasi pinjamannya dan pemerintah punya pegangan dalam memberikan pinjaman kepada para pedagang.
Pemberian bantuan kepada pedagang yang berada pada Tor Simarsayang, merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap pembinaan dan pelestarian Tor Simarsayang , sekaligus memberdayakan potensi Tor Simarsayang sebagai daerah tujuan wisata untuk daerah Kota Padangsidimpuan. Untuk mendapatkan bantuan pinjaman modal ini, kita bisa membuat permohonannya kepada wali kota tembusannya ke Disperindag.
Sementara itu Tor Simarsayang menambahkan, pelaku usaha atau pedagang yang ada di Tor Simarsayang saat ini berjumlah lebih kurang 31 orang. Menurutnya, para pedagang memang sangat membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha masing-masing. Di antaranya, digunakan untuk membenahi tempat-tempat berjualan serta fasilitas lainnya di Tor Simarsayang agar pengunjung nyaman dan semakin ramai datang.
Di samping itu, Petugas Simarsayang membuat aturan yang harus ditaati dalam membangun tempat santai pengunjung, yakni tinggi dinding hanya 40 centimeter agar tidak lagi terulang razia oleh Polres Padangsidimpuan, MUI, dan lainnya beberapa waktu lalu. “Semoga dengan bantuan permodalan ini usaha tetap berjalan. Lalu, lokasi wisata ini bisa maju dan berkembang,”
Pedagang di Tor Simarsayang dalam waktu dekat akan mendapatkan bantuan modal usaha dari Pemerintah Kota Padangsidimpuan. Modal usaha dengan sistem pinjaman bergulir yang akan disalurkan oleh Dinas Perindustrian, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Padangsidimpuan, Sarmadan Hasibuan kepada wartawan, pihaknya tengah mempersiapkan melakukan pendataan terhadap pedagang di Tor Simarsayang. Kalau datanya sudah valid, Disperindagkop pasti menyalurkan modal usaha tersebut untuk waktu dalam dekat ini,
Dijelaskannya, pemberian modal usaha kepada pedagang tersebut untuk menjawab keluhan mereka selama ini. Dan dapat membenahi obyek wisata Tor Simarsayang sesuai dengan kesepakatan bersama Muspida plus, MUI dan elemen masyarakat lainnya. Semuanya ini peningkatan pendapatan masyarakat dari para
Pengunjung dan menambah pendapatan padangsidimpuan.
Untuk itu, ia mengharapkan kepada pedagang di Tor Simarsayang agar tetap bersabar, karena pemerintah masih melakukan proses pendataan pedagang Semua pedagang nantinya yang akan mendapatkan bantuan permodalan, Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Lingkungan (mengaku sangat berharap mempercepat proses bantuan permodalan tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Padangsidimpuan, Sopian Harahap berharap dengan adanya bantuan permodalan ini mudah-mudahan ada perubahan. Paling tidak, katanya, pedagang bisa meningkatkan investasinya kelak. Kemudian obyek wisata Tor Simarsayang akan lebih baik lagi dan menjadi andalan di Kota Padangsidimpuan,


BAB IV
KESIMPULAN

Harapan Saya Tentang Tor Simarsyang
Tor Simarsayang sungguh sebuah asset yang sangat berharga bagi kota Padangsidimpuan seandainya saja para legislative dan eksekutif yang terhormat mau bersama-sama mengeluarkan upayanya demi kemajuan kota kebanggaan ini. Tak perlu saling melempar tanggung jawab antara wilayah Kabupaten atau Kota. Ini mengenai tanggung jawab moral tentang masa depan akhlak para generasi penerus. Putra dan putri kita yang sedang mencari jatidiri.
Alangkah lebih arif lagi kalau para pemimpin kota ini yang sangat dipercaya warga Padangsidimpuan dan lebih memahami akan situasi kota ini untuk melakukan penertiban kembali. Para pemimpin eksekutif sangat diharapkan untuk memberikan gebrakan pamungkas agar pelanggar Perda ini betul-betul jera. Karena semua tahu setiap Perda yang dikeluarkan tentulah setelah melalui proses sidang oleh para legislative.
Pak Bupati Tapanuli Selatan yang baru saja terpilih H Syahrul M Pasaribu pasti punya komitmen yang sangat kuat untuk membenahi kabupaten ini. Kita tahu beliau orang yang sangat religius dan sangat atensi akan persoalan yang dihadapi rakyatnya.
Juga pak Walikota Drs. H. Zulkarnaen Nasution MM, yang telah duduk untuk periode yang kedua pasti sangat mengetahui akan seluk beluk masalah ini. Masih banyak putra kota ini yang telah berhasil dan saat ini berdomisili di ibukota yang juga sangat menaruh harapan besar untuk penyelesaian hal ini. Kapan lagi putra-putri kota ini mengikuti jejak mereka kalau sedari muda sudah terkontaminasi dengan bebasnya perilaku amoral itu.
Bagi pengusaha kafe yang bengal tak perlu himbauan lagi sebab telah beberapa kali dilakukan. Tetapi yang perlu adalah penindakan dan penggusuran yang harus dilakukan. Di kota yang sangat kental dengan religiusnya ini jangan sampai dikotori oleh aroma maksiat.
Saya yakin betapa masih sangat banyaknya para perantau yang berasal dari kota Padangsidimpuan yang setuju akan gagasan ini. Sungguh sangat bijaksana andai saja para pemimpin bisa mengerti apa yang menjadi keresahan warganya sendiri. Para anak-anak muda adalah calon penerus bangsa. Para mahasiswa seharusnya bersikap kritis dan bukan malah memberikan contoh yang tidak benar terhadap adik-adiknya. Ingat dan takutlah akan murka Yang Maha Kuasa. Jangan kita kotori bulan Nya ini dengan perbuatan yang sungguh tak ada baiknya itu.
Semoga kita mau untuk saling membahu demi kemajuan kabupaten tercinta ini. Segenap warga sangat merindukan sosok pemimpin yang mengerti akan keluhan warganya itu. Kami berikan apresiasi untuk gebrakan bapak-bapak pemimpin kami ini. Hilangkan pameo TAPSEL yang Tak Pernah Selesai itu. Terbukti dengan semakin majunya infrastruktur yang telah berdiri di kabupaten yang dulunya masih berupa kota Administratif. Semoga pula kota Padangsidimpuan bisa semakin dikenal luas dengan Tor kebanggaannya ini. Tor Simarsayang sebagai tempat panorama wisata alam yang terjangkau dan murah. Tempat objek wisata yang dekat dari kota, tempat berolahraga tempat beberapa pegelaran / konser diadakan dan juga tempat menimba ilmu para mahasiswa Universitas Graha Nusantara ( UGN).
Dan Tor Simarsayang juga dapat renovasi sebagai tempat wisata untuk daerak kota Padangsidimpuan, apalagi sebelumnya ini kota Padangsidimpuan belum mempunyai tempat untuk wisata apalagi untuk para Tuorist ke Padangsidimpuan dan untuk itu marilah kita kembangkan bersama-sama dalam membangun Tor Simarsayang untuk yang lebih baiknya dan kita hapuskan yang dikatakan masyarakat banyak itu Tor Simarsayang Sebagai tempat yang kotor.
Dan harapan kedepannya Tor Simarsayang ada perubahan baik itu berbentuk moral dan bangunan karena dengan itulah pendapatan daerah Kota Padangsidimpuan bisa bertambah karena untuk produksi di daerah Kota Padangsidimpuan ini belumlah banyak dan sekaligus mengurangi kemiskinan di Kota Padangsidimpuan.
Dan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Tapanuli Bagian Selatan ini menurut saya yang seharusnya kita kembangkan sumber daya alam kita termasuk salah satunya di Kota Padangsidimpuan ini adalah Tor Simarsayang yang terletak di sekitar 20 km dari pusat ibu Kota Padangsidimpuan yang terletak di Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Dan untuk ke depannya hendaknya pembangunan telah dilakukan oleh Pemerintah kita yang tujuannya untuk melestarikan sumber daya alam kita dan dibarengi dengan hasil industri kita seperti salak yang disebut-sebut kota kita sebagai Kota Salak Padangsidimpuan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international voip calls